Jumat, 22 Juli 2011

cita-cita

Haqaa-iqul yaumi ahlaamul amsi, wa ahlaamul yaumi haaqa-iqul ghadi
Kenyataan hari ini adalah mimpi kemarin, dan mimpi hari ini adalah kenyataan esok hari
(Hasan Al-Banna)

Jumat, 15 Juli 2011

Nothing

Inilah yang paling menghantui,Pliis maafin, Awalnya aku gak bakal ngulangin kesalahan yang sama atau bisa dibilang "gak mau jatoh dilubang yang sama". Tapi gak tau kenapa malah ngelakuin kesalahan itu lagi. MAAF ya ALLAH :'(

wow

Yesterday is the history,today is the realily and tomorow is the mystery!

Rabu, 13 Juli 2011

2 perasaan

kenapa seseorang cepat melupakan orang yg berada di masa lalunya? lalu seseorang yg menganggap gue sebagai keluarganya sendiri pergi hilang entah kemana.Padah ada tapi sepertinya hanyalah jiwa yang nampak tapi batin yang hilang. Seperti manusia yang merupakan makhluk syahadah tetapi memiliki hati yang ghaib

aku tidak tahu

Paling sedih kalo udah pisah sama temen-temen yang udah nyatuuu banget *bisa dibilang lebay* tapi ini emang bener :D . Giliran baru kerasa kebersamaannya eh malah waktunya berpisah. Dan mulai meangadaptasikan diri lagi. Di saat saat kayak ginilah yang bikin gue galauu banget.Banyak yang pindah kelas gara-gara inilah,itulaah. Sebenernya mau juga dooong,tapi ya kenapa harus pindah kalo kita belom mencoba? Coba dulu baru kita bisa merasakan ;). Tapi kalo ngeliat anak-anak yang pengen ini pengen itu soalnya ini soalnya itu,bawaannya jadi galau. Gue juga bingung kenapa gue galau.Bingung seperti ini yang bikin banget gue bingung sama diri sendiri.. AAARRRGGGHH

Rabu, 04 Mei 2011

persaudaraan


"Ukhuwah itu degup penuh makna yang mengalir indah bersama aliran darah, berawan keistiqamahan yang tiap rembesannya menelusup jernih mengkikis karang prasangka dalam hati.

Ukhuwah ibarat satu janji dalam hati, tidak dapat ditulis, namun tidak terpisahkan oleh jarak. Tidak akan berubah karena masa, tidak akan sirna karena amara, SEDETIK DI MATA, SELAMANYA DI JIWA."

Senin, 25 April 2011

MENUMBUHKAN KEMAUAN

(Al-‘Iradah)

(Ust. Anis Matta)

Pengantar
Ada 4 hal yang dipelajari:
- Perlunya keasadaran akan tujuan hidup.
- Pentingnya urgensi perencanaan hidup.
- Bagaimana hidup ini harus dilalui.
- Sejenak berfikir, lalu merenung.

Karena, ada hal yang harus diketahui antara keinginan berjalan di jalan Allah dan realita hidup dijembatani oleh kemauan.
Sekuat apapun kesadaran seseorang, sejernih apapun pikiran seseorang, jika tidak ada keinginan yang kuat, maka pikiran tak jadi kenyataan.
Kemauan adalah pembeda antara orang yang hanya memiliki pikiran dengan orang yang jujur ingin merealisasikan dan mewujudkan impian itu. Dalam alquran terdapat kata ‘adziman sebagai kata kemauan. ‘Adziman/’Iradah/kemauan adalah jembatan kesadaran dengan realita kehidupan kita. Mukmin yang kuat lebih disenangi Allah daripada mukmin yang lemah.

Sebenarnya, orang yang paling kuat memengaruhi kita adalah yang paling kuat kemauannya.
Menumbuhkan Kemauan
Ada 3 langkah menumbuhkan kemauan:
1. Mengumpulkan tenaga.
2. Menggunakan tenaga.
3. Mengembalikan tenaga.


1. Mengumpulkan Tenaga
Bagaimana caranya? Jawabannya, harus menyadari tujuan hidup kita, “Kita mau jadi apa?”
Bagaiaman merenungkan tujuan hidup? Jawabnya, dengan duduk, merenung, menulis, memang membutuhkan waktu berbulan-bulan. Tetapi ada 1 cara yang bagus:
Bayangkan anda membeli sebuah peti jenazah, lalu masuk ke dalamnya, minta diantar ke kuburan, lalu dikuburkan. Lalu, pada saat itu, sebelum dikuburkan, ada beberapa sambutan, yang pertama dari keluarga anda, lalu teman kantor/kuliah/kerja anda, lalu teman sepergaulan anda, lalu pengurus masjd atau organisasi yang anda ikuti.
Buatlah bayangan apa yang anda inginkan tentang apa yang dikatakan mereka tentang anda dan anda tidak memiliki hak menjawab! Anda tidak bisa menyanggah pernyataan mereka, anda tidak bisa mengiyakan dan tidak bisa mentidakkan. Apa yang mereka tahu tentang anda, semuanya akan diucapkan pada saat itu.

Anda ingin diketahui sebagai apa?
Anda ingin dikenang sebagai apa?
Anda ingin mati seperti apa?
Biasanya ketiga pertanyaan ini akan menuntun anda untuk tujuan hidup anda, misi anda, misi yang dicapai.
Dan, untuk mencapai misi ini, misi yang mendorong untuk yang baik, ada syaratnya: kita harus mencintai sesuatu yang kita kerjakan, untuk mencintai sesuatu, maka kita harus tahu manfaatnya.
Di dalam alquran terdapat banyak sekali perintah dengan manfaatnya, contoh: Shaum, al-baqarah:183:
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,"
Shaum -> Agar kamu bertakwa.
Mengumpulkan tenaga:
- Konsentrasi
- Tahan amarah
- Meninggalkan urusan tak berguna bagi diri
- Hindari urusan sepele
- Istirahat cukup

2. Menggunakan Tenaga
Ada 3 prinsip:
- Keteraturan
Manfaat jadwal (schedule)
- Keseimbangan
- Moderasi (kesederhanaan)
Jangan berlebihan. Mudah future ibadah, karena ibadah terlalu diforsir.

3. Mengembalikan Tenaga
Ada 3 cara:
- Berkhalwat
Ada beberapa manfaat: menjernihkan fikiran, mengistirahatkan jiwa, serta relaksasi, dll.
- Muhasabah/evaluasi
Bisa 1 tahun sekali, 6 bulan sekali, 3 bulan sekali, 1 bulan sekali, 1 pekan sekali, atau 1 hari sekali.
- Travelling/wisata/perjalanan

Ada beberapa manfaat: Memperoleh inspirasi, memperluas wawasan, memperoleh ketenangan jiwa, perasaan indah.
- Penjadwalan ulang.
(Sebuah taujih Ustadz Anis Matta, diresume oleh FM dan di baca oleh saya,menarik untuk dishare)
Semoga Bermanfaat.

Jumat, 22 April 2011

Omaku paling hebat seduniaaa



"oma mah tinggal nunggu waktu aja dan tinggal nunggu giliran"<--- itulah kata-kata yang sering dikatakan oleh nenekku alias oma.Tiap denger itu aku mau nangiis *bodo amet dibilang lebay jga* Kadang aku kesel kalo nenek aku cerewet ini itu.Tapi oma tetap oma paling hebat didunia.Sebelum oma mulai sakit kaki kerjaannya gak berhenti22. Mulai pagi bangun jam 3 siap2 di dapur,terus sholat QL,tilawah nunggu subuh,pergi ke masjid buat solat subuh,pulangnya tilawah lagi trus ke dapur lagi,siap2 ikut senam,terus ke pasar,beberees dapur lagi,siap2 ikut pengajian atau arisan,terus ke dapur lagi,kalo ada undangan pasti selalu berusaha dipenuhi semua walaupun ada 3 undangan sehari,terus nonton,pas deket ashar mulai goreng gorengan buat supir dan semua yang ada di rumah,kalo abis ashar ada arisan dateng lagi,terus dapur lagi,makan malam selesai oma mulai standby di sofa depan TV.nonton sampai jam 11 sambil nungguin dan bukain pintu kalo abi pulang klo gak supir pulang.
Tapi sekarang pergi ke pasar udah gak,belaanjaan yg biasa dibeli selalu dianter sama mang oyon *tukang becak setia oma* ,senam juga udah gak.Aku bener2 sedih ngeliat oma gak bisa beraktivitas seperti biasa,suka mengigil hebat tiba2 panas tinggi. Ya ALLAH sembuhkan omaaa..Oma adalah Omaa gue yang paling hebaat seduniaaa...

Kamis, 21 April 2011

In Memory As-syifa





Gue inget, masuk SMPIT As-syifa yang sering di sebut 'ASBOS' pertama kali pada tanggal 15 Juli 20 2007. Sekitar 3 tahun yang lalu. Karena disana banyak berbagai murid dari berbagai kota maupun daerah, Anak22nya pun bermacam-macam. Sering sekali terjadi pertengkaran. Dan di tiapa kamar pasti ada seseorang yang dikucilkan.-gak tau kenapa-
bergilir pula. Gue hampir mengalami itu,tapi cuma 1 orang yang berbuat itu sama gue. Ada hari yang gue bingungin.Saat Upacara gue dan 1 orang lainnya dipanggil ke depan.Ternyata gue dapet hadiah gara-gara gue rajin.Ya bisa di bilang paling rajin bangun dan pergi ke masjid jam 3 subuh.<--gue jg gak tau kenapa. Eh, kelas VIII gue malah jadi termasuk orang2 yang gak disukain sama seangkatan,suka kabur2an,dan suka bikin rusuh.Banyak yang kometar 'ih si shofa mah mainnya sekarang sama yang kayak gitu'.Memang gue mengakui,tapi gue bomat.Soalnya gue gak betah sama anak kamar gue.Jadi gue sukanya keluyuran sama anak-anak dan gue jarang solat dimasjid. Pas kenaikan kelas,gue shock soalnya gue sekamar lagi sama anak22 kaar gue yang sekarang. Tapi ya udah deh gue jalani aja. Ternyata gue malah deket sama anak2 kamar,tapi gue tetep deket juga sama anak2.Yang parahnya di kelas IX gue malah makin kacau, *udah tau mau UN* tapi gue makin jarang solat dimesjid,gue sama anak kamar klo subuh suka ngejailin bunda yang bangunin kita,dan di hari bimbel terakhir gue masih sempet mabal.Di hari UNpun gue banyak keluyuran dan jalan2nya aahh, pokonya mah lebih parahlah. Dan nem gue gak gede2 amet.Itu akibatnyaa,gue sadar.Gak kerasa udah 3 tahun berlalu,gue udah lulus. padahal dulu kayaknya lamaaaa banget. :')

Sabtu, 01 Januari 2011

DI BALIK PERAYAAN TAHUN MASEHI

Sreet....! Satu lembar lagi kalender sobek yang mangkal di atas meja kerja kudu menghuni tempat sampah. Phew....sobat, nggak kerasa ya, dalam hitungan hari, sebentar lagi kita akan memasuki tanggal keramat di awal tahun. 1 Januari bow! Tanggal yang memaksa kita mencampakkan kalender lama yang lecek bin dekil of the kumel dengan semua kenangan yang tersimpan di setiap tanggalnya. Posisinya kudu digantikan oleh almanak baru yang siap merekam setiap peristiwa dalam keseharian kita. Ibarat pepatah, Habis tanggal, kalender dipenggal Kejam nggak sih?

Nggak cuma ganti kalender secara massal, akhir tahun juga selalu diwarnai berbagai tradisi. Di stasiun tv, ada tayangan kaleidoskop yang mengulas peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam satu tahun yang akan ditinggalkan. Dukun dan paranormal banyak disantroni untuk dapetin ramalan jodoh, rizki, musibah, atau peruntungannya di tahun depan. Para desainer pakaian, penata rambut, atau produsen kosmetik juga udah siap me- launching produk-produk terbarunya untuk dipopulerkan di tahun mendatang.

Ada juga yang punya tradisi berburu kalender baru yang gratisan (jangan tesinggung ya?). Di mana saja dan kapan saja, panca inderanya nggak lepas dari pantauan sinyal-sinyal yang menunjukkan keberadaan kalender gratisan. Dari tukang bakso sampe supir angkot, sempet-sempetnya pake ditagihin kalender. Malahan, yang biasanya beli kopi Liong Bulan sebungkus di warung depan rumah, bela-belain pergi ke toko kopi di pasar biar dapet kalender. Jalan kaki lagi. Idih, ini sih tipe remaja hemat setiap saat. Watau!

Tapi semuanya kalah prestise dibanding tradisi perayaan tahun baru. Sudah harga mati kalo momen istimewa ini nggak boleh lewat tanpa dirayakan dengan heebooooh! Buat remaja, terasa garing binti kering-kerontang kalo malam tahun baru kagak pake acara arak-arakan di jalan raya. Baik dengan jalan kaki atau pake kendaraan bermotor sambil bakar petasan dan kembang api, niup terompet, metik gitar, nabuh gendang, plus ngedarin kotak infak' dari gelas plastik (ini konvoi ama ngamen seh?)

Tiap stasiun televisi jauh-jauh hari udah wanti-wanti bakal ngegelar acara spesial dalam rangka menyambut tahun baru. Musik, dance, kuis, games, semuanya digelar hingga larut malam. Puncak kemeriahan terjadi pada saat perhitungan mundur menjelang detik-detik proklamasi, eh pergantian tahun sebelum jarum jam menunjukkan pukul 00.00 (tahun baru) Lima... empat... tiga... dua... satu... toooeet!!!

Tanpa dikomando, penonton di studio maupun pemirsa di rumah serempak meniup terompet. Di jalan raya, raungan keras dari knalpot dan teriakan klakson kendaraan bermotor memecah kesunyian malam. Nyala kembang api dalam berbagai warna menerangi gelapnya langit dan makin menambah kemeriahan dan semaraknya suasana. Kemudian berlanjut dengan pemberian ucapan selamat tahun baru, sun pipi kiri-kanan dan tukar-menukar kado dalam iringan musik yang hingar-bingar.

Tradisi perayaan tahun baru masehi

Sobat muda muslim, ternyata perayaan tahun baru nggak cuma sebatas merengkuh kebersamaan aja lho. Tradisi perayaan tahun baru di beberapa negara terkait dengan ritual keagamaan atau kepercayaan mereka terhadap dewa. Nah lho!

Contohnya di Brazil. Pada tengah malam setiap tanggal 1 Januari, orang-orang Brazil berbondong-bondong menuju pantai dengan pakaian putih bersih. Mereka menaburkan bunga di laut, mengubur mangga, pepaya dan semangka di pasir pantai sebagai tanda penghormatan terhadap sang dewa Lemanja. Dewa laut yang terkenal dalam legenda negara si Toloy Bocah Sakti Ronaldo.

Seperti halnya di Brazil, orang Romawi kuno pun saling memberikan hadiah potongan dahan pohon suci untuk merayakan pergantian tahun. Belakangan, mereka saling memberikan kacang atau koin lapis emas dengan gambar Janus, dewa pintu dan semua permulaan. Menurut sejarah, bulan Januari diambil dari nama dewa bermuka dua ini (satu muka menghadap ke depan dan yang satu lagi menghadap ke belakang).

Sedangkan menurut kepercayaan orang Jerman, jika mereka makan sisa hidangan pesta perayaan New Year's Eve di tanggal 1 Januari, mereka percaya tidak akan kekurangan pangan selama setahun penuh. Masa' sih? Ah...namanya juga takhayul!

Sejarah tahun masehi

Sobat muda muslim, di tengah gencarnya ajakan dari sana-sini untuk ngerayain tahun baru, kita justru sedih. Sedih karena banyak di antara kita, khususnya remaja mulim, nggak ngeh kalo perayaan tahun baru merupakan bagian dari hari suci umat Kristen. Seperti yang tercantum dalam pernyataan dari kedubes AS perihal sejarah dan perayaan tahun baru.

Bagi orang kristen yang mayoritas menghuni belahan benua Eropa, tahun baru masehi dikaitkan dengan kelahiran Yesus Kristus atau Isa al-Masih, sehingga agama Kristen sering disebut agama Masehi. Masa sebelum Yesus lahir pun disebut tahun Sebelum Masehi (SM) dan sesudah Yesus lahir disebut tahun Masehi. Gitchu ceritanya!

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, tanggal 1 Januari dirayakan sebagai hari tahun baru. Tepatnya tanggal 1 Januari tahun 45 Sebelum Masehi (SM). Tak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, dia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ke-7 SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, ahli astronomi dari Aleksandria, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. ( www.irib.ir )

Sementara kalender sekarang yang banyak dicari di akhir tahun adalah Kalender Gregorian atau kalender Masehi. Kalender ini yang dinobatkan sebagai standard penghitungan hari internasional. Pada mulanya kalender ini dipakai untuk menentukan jadual kebaktian gereja-gereja Katolik dan Protestan. Termasuk untuk menentukan perayaan Paskah di seluruh dunia. ( www.babadbali.com ).

Hindari tasyabuh...

Sobat muda muslim, sekarang kita tahu dong kalo perayaan pergantian tahun merupakan tradisi yang berasal dari orang kafir. Dengan dukungan sumber informasi dunia yang mereka kuasai, mereka menyeru dan mempublikasikan hari-hari besarnya ke seluruh lapisan masyarakat serta dibuat kesan seolah-olah hal itu merupakan hari besar yang sifatnya umum, populer, tren, dan bisa diperingati oleh siapa saja. Padahal ini merupakan salah satu cara mereka untuk menjauhkan umat Islam dari agamanya. Hati-hati ya...

Sialnya, banyak dari kita yang nggak menyadari serangan budaya ini. Terlena oleh acara malam tahun baru yang dikemas secara apik dan menarik. Rasul dengan tegas melarang umatnya untuk meniru-niru budaya atau tradisi agama atau kepercayaan lain. Rasulullah saw. bersabda: Barangsiapa yang menyerupai (bertasyabuh) suatu kaum, maka ia termasuk salah seorang dari mereka. (HR. Abu Dawud, Ahmad, dan ath-Thabrani)

Dalam hadits lain diceritakan: ada seorang lelaki yang datang kepada Rasulullah saw. untuk meminta fatwa karena ia telah bernadzar memotong hewan di Buwanah (nama sebuah tempat), maka Nabi saw. menanyakan kepadanya (yang artinya): Apakah di sana ada berhala, dari berhala-berhala orang Jahiliyah yang disembah? Dia menjawab, Tidak. Beliau bertanya, Apakah di sana tempat dilaksanakannya hari raya dari hari raya mereka ? Dia menjawab, Tidak. Maka Nabi bersabda, Tepatillah nadzarmu, karena sesungguhnya tidak boleh melaksanakan nadzar dalam maksiat terhadap Allah dalam hal yang tidak dimiliki oleh anak Adam [Hadits Riwayat Abu Daud dengan sanad yang sesuai dengan syarat al-Bukhari dan Muslim]

Hadits di atas mengajarkan kita untuk menghindari syiar dan ibadah orang kafir baik yang berkaitan dengan tempat maupun waktu. Meski itu dalam rangka beribadah kepada Allah. Sebab hal itu sama aja turut menghidupkan syi'ar-syi'ar mereka.

Sobat, semoga dalil di atas cukup mampu mengerem keinginan untuk berpartisipasi dalam perayaan tahun baru atau hari-hari besar umat lain. Kecuali kalo kita mau digolongkan ke dalam penganut agama selain Islam. Tahu dong, konsekuensinya kalo Allah menggolongkan kita ke dalam golongan orang-orang kafir. Kita bakal kekal nginep' di neraka. Iih, nggak lah yauw..!

Trus gimana dong?

Pertama , kita nggak perlu malu bin segan untuk menolak ajakan sohib untuk hura-hura bin pesta-pora di malam tahun baru. Di hadapan temen-temen boleh jadi kita dianggap sombong, nggak toleran, atau malah dikira alien alias makhluk asing karena beda'. Tapi di hadapan Allah, kita bisa termasuk golongan para penghuni surga. Amiin.

Kedua , kita nggak ngikut tahun baruan bukan berarti kita nggak peduli dengan pergantian tahun lho. Tetep kita nyadar kalo pergantian tahun merupakan bagian dari perubahan waktu. Saking sadarnya, kita mencoba mensikapi sang waktu seperti yang dicontohkan tauladan kita, Nabi saw. Bukan dengan euforia bergelimang maksiat, tapi sebagai alat ukur untuk mengevaluasi kemajuan diri kita.

Rasulullah saw. bersabda: Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang diberi panjang umur dan baik amalannya, dan sejelek-jeleknya manusia adalah orang yang diberi panjang umur dan jelek amalannya. (HR. Ahmad)

Sobat muda muslim, kesempatan yang Allah berikan nggak akan datang dua kali. Waktu yang telah kita lewati nggak akan bisa diputar ulang. Tapi akan terus ngotot lari dan pergi.

Kita perlu sadari bahwa kita nggak akan selamanya muda. Jika usia kita panjang, mau nggak mau, waktu bakal nganterin kita memasuki kehidupan orang dewasa dengan segudang permasalahannya. Apa yang kita harapkan di masa depan jika sekarang kita lebih doyan hura-hura bin pesta-pora dibanding memanfaatkan waktu untuk mengasah keterampilan, pola sikap, dan pola pikir kita. Bisa-bisa otak kita sampai meninggal masih orisinil karena jarang dipake buat nyari pemecahan masalah. Walah!

Suatu saat juga kita akan sampai di ujung waktu. Satu masa dalam hidup saat kita nggak bakalan diberi kesempatan ulang untuk berbuat baik atau bertobat. Masihkah kita memimpikan kesenangan surgawi di kala kita sibuk mengejar materi dan popularitas dengan mengorbankan aturan Ilahi.

Karena itu, mari kita sama-sama sambut kesempatan yang Allah berikan dengan memperbanyak amal saleh dan mengurangi amal salah. Kita luruskan niat dalam berperilaku semata-mata mengharap ridho Allah Swt. Kita ringankan langkah kaki menuju taman-taman surga tempat mengkaji, memahami, meyakini semua aturan Allah Swt. Kita kuatkan pijakan kaki kita di atas akidah Islam di tengah serangan budaya dan pemikiran Barat. Kita padati hari-hari kita untuk siapkan perbekalan dalam menghadapi masa tua dan masa persidangan yaumul hisab kelak. Terakhir, kita semayamkan dalam diri kita semangat perjuangan Rasulullah saw., para shahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in, dan para mujahid di medan perang untuk mengembalikan izzah Islam wal Muslimin . Allahu akbar! [hafidz]

www.dudung.net



Tidak SukaSuka · Komentari · Bagikan