Senin, 25 April 2011

MENUMBUHKAN KEMAUAN

(Al-‘Iradah)

(Ust. Anis Matta)

Pengantar
Ada 4 hal yang dipelajari:
- Perlunya keasadaran akan tujuan hidup.
- Pentingnya urgensi perencanaan hidup.
- Bagaimana hidup ini harus dilalui.
- Sejenak berfikir, lalu merenung.

Karena, ada hal yang harus diketahui antara keinginan berjalan di jalan Allah dan realita hidup dijembatani oleh kemauan.
Sekuat apapun kesadaran seseorang, sejernih apapun pikiran seseorang, jika tidak ada keinginan yang kuat, maka pikiran tak jadi kenyataan.
Kemauan adalah pembeda antara orang yang hanya memiliki pikiran dengan orang yang jujur ingin merealisasikan dan mewujudkan impian itu. Dalam alquran terdapat kata ‘adziman sebagai kata kemauan. ‘Adziman/’Iradah/kemauan adalah jembatan kesadaran dengan realita kehidupan kita. Mukmin yang kuat lebih disenangi Allah daripada mukmin yang lemah.

Sebenarnya, orang yang paling kuat memengaruhi kita adalah yang paling kuat kemauannya.
Menumbuhkan Kemauan
Ada 3 langkah menumbuhkan kemauan:
1. Mengumpulkan tenaga.
2. Menggunakan tenaga.
3. Mengembalikan tenaga.


1. Mengumpulkan Tenaga
Bagaimana caranya? Jawabannya, harus menyadari tujuan hidup kita, “Kita mau jadi apa?”
Bagaiaman merenungkan tujuan hidup? Jawabnya, dengan duduk, merenung, menulis, memang membutuhkan waktu berbulan-bulan. Tetapi ada 1 cara yang bagus:
Bayangkan anda membeli sebuah peti jenazah, lalu masuk ke dalamnya, minta diantar ke kuburan, lalu dikuburkan. Lalu, pada saat itu, sebelum dikuburkan, ada beberapa sambutan, yang pertama dari keluarga anda, lalu teman kantor/kuliah/kerja anda, lalu teman sepergaulan anda, lalu pengurus masjd atau organisasi yang anda ikuti.
Buatlah bayangan apa yang anda inginkan tentang apa yang dikatakan mereka tentang anda dan anda tidak memiliki hak menjawab! Anda tidak bisa menyanggah pernyataan mereka, anda tidak bisa mengiyakan dan tidak bisa mentidakkan. Apa yang mereka tahu tentang anda, semuanya akan diucapkan pada saat itu.

Anda ingin diketahui sebagai apa?
Anda ingin dikenang sebagai apa?
Anda ingin mati seperti apa?
Biasanya ketiga pertanyaan ini akan menuntun anda untuk tujuan hidup anda, misi anda, misi yang dicapai.
Dan, untuk mencapai misi ini, misi yang mendorong untuk yang baik, ada syaratnya: kita harus mencintai sesuatu yang kita kerjakan, untuk mencintai sesuatu, maka kita harus tahu manfaatnya.
Di dalam alquran terdapat banyak sekali perintah dengan manfaatnya, contoh: Shaum, al-baqarah:183:
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,"
Shaum -> Agar kamu bertakwa.
Mengumpulkan tenaga:
- Konsentrasi
- Tahan amarah
- Meninggalkan urusan tak berguna bagi diri
- Hindari urusan sepele
- Istirahat cukup

2. Menggunakan Tenaga
Ada 3 prinsip:
- Keteraturan
Manfaat jadwal (schedule)
- Keseimbangan
- Moderasi (kesederhanaan)
Jangan berlebihan. Mudah future ibadah, karena ibadah terlalu diforsir.

3. Mengembalikan Tenaga
Ada 3 cara:
- Berkhalwat
Ada beberapa manfaat: menjernihkan fikiran, mengistirahatkan jiwa, serta relaksasi, dll.
- Muhasabah/evaluasi
Bisa 1 tahun sekali, 6 bulan sekali, 3 bulan sekali, 1 bulan sekali, 1 pekan sekali, atau 1 hari sekali.
- Travelling/wisata/perjalanan

Ada beberapa manfaat: Memperoleh inspirasi, memperluas wawasan, memperoleh ketenangan jiwa, perasaan indah.
- Penjadwalan ulang.
(Sebuah taujih Ustadz Anis Matta, diresume oleh FM dan di baca oleh saya,menarik untuk dishare)
Semoga Bermanfaat.

Jumat, 22 April 2011

Omaku paling hebat seduniaaa



"oma mah tinggal nunggu waktu aja dan tinggal nunggu giliran"<--- itulah kata-kata yang sering dikatakan oleh nenekku alias oma.Tiap denger itu aku mau nangiis *bodo amet dibilang lebay jga* Kadang aku kesel kalo nenek aku cerewet ini itu.Tapi oma tetap oma paling hebat didunia.Sebelum oma mulai sakit kaki kerjaannya gak berhenti22. Mulai pagi bangun jam 3 siap2 di dapur,terus sholat QL,tilawah nunggu subuh,pergi ke masjid buat solat subuh,pulangnya tilawah lagi trus ke dapur lagi,siap2 ikut senam,terus ke pasar,beberees dapur lagi,siap2 ikut pengajian atau arisan,terus ke dapur lagi,kalo ada undangan pasti selalu berusaha dipenuhi semua walaupun ada 3 undangan sehari,terus nonton,pas deket ashar mulai goreng gorengan buat supir dan semua yang ada di rumah,kalo abis ashar ada arisan dateng lagi,terus dapur lagi,makan malam selesai oma mulai standby di sofa depan TV.nonton sampai jam 11 sambil nungguin dan bukain pintu kalo abi pulang klo gak supir pulang.
Tapi sekarang pergi ke pasar udah gak,belaanjaan yg biasa dibeli selalu dianter sama mang oyon *tukang becak setia oma* ,senam juga udah gak.Aku bener2 sedih ngeliat oma gak bisa beraktivitas seperti biasa,suka mengigil hebat tiba2 panas tinggi. Ya ALLAH sembuhkan omaaa..Oma adalah Omaa gue yang paling hebaat seduniaaa...

Kamis, 21 April 2011

In Memory As-syifa





Gue inget, masuk SMPIT As-syifa yang sering di sebut 'ASBOS' pertama kali pada tanggal 15 Juli 20 2007. Sekitar 3 tahun yang lalu. Karena disana banyak berbagai murid dari berbagai kota maupun daerah, Anak22nya pun bermacam-macam. Sering sekali terjadi pertengkaran. Dan di tiapa kamar pasti ada seseorang yang dikucilkan.-gak tau kenapa-
bergilir pula. Gue hampir mengalami itu,tapi cuma 1 orang yang berbuat itu sama gue. Ada hari yang gue bingungin.Saat Upacara gue dan 1 orang lainnya dipanggil ke depan.Ternyata gue dapet hadiah gara-gara gue rajin.Ya bisa di bilang paling rajin bangun dan pergi ke masjid jam 3 subuh.<--gue jg gak tau kenapa. Eh, kelas VIII gue malah jadi termasuk orang2 yang gak disukain sama seangkatan,suka kabur2an,dan suka bikin rusuh.Banyak yang kometar 'ih si shofa mah mainnya sekarang sama yang kayak gitu'.Memang gue mengakui,tapi gue bomat.Soalnya gue gak betah sama anak kamar gue.Jadi gue sukanya keluyuran sama anak-anak dan gue jarang solat dimasjid. Pas kenaikan kelas,gue shock soalnya gue sekamar lagi sama anak22 kaar gue yang sekarang. Tapi ya udah deh gue jalani aja. Ternyata gue malah deket sama anak2 kamar,tapi gue tetep deket juga sama anak2.Yang parahnya di kelas IX gue malah makin kacau, *udah tau mau UN* tapi gue makin jarang solat dimesjid,gue sama anak kamar klo subuh suka ngejailin bunda yang bangunin kita,dan di hari bimbel terakhir gue masih sempet mabal.Di hari UNpun gue banyak keluyuran dan jalan2nya aahh, pokonya mah lebih parahlah. Dan nem gue gak gede2 amet.Itu akibatnyaa,gue sadar.Gak kerasa udah 3 tahun berlalu,gue udah lulus. padahal dulu kayaknya lamaaaa banget. :')